Tuesday 12 January 2016

Selama 20 Tahun Mencari Kebenaran, Akhirnya Pria Yahudi Ini Menemukanya Di Agama Islam

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
JAMES Frankel, seorang dosen perbandingan agama di Uneversitas Hawai ternyata seorang muallaf. Kini ia tengah mengajar kelas Islam di Universitas itu. Seperti dilansir Onislam.net, James menceritakan bagaimana awal mulanya ia menemukan dan memutuskn masuk Islam.
Baca Juga : Jika Terjerat Cinta Beda Agama? Bagaimanakah Solusinya
Selama 20 Tahun Mencari Kebenaran, Akhirnya Pria Yahudi Ini Menemukanya Di Agama Islam


James dibesarkan dalam keluarga sekuler. Tidak pernah ada ritual khusus yang dijalankan dirumahnya ketika itu. Padahal ayahnya berdarah Yahudi. Ia mengaku, sang nenek adalah seorang Yahudi yang taat. Dulu saat ia kecil, dirinya sempat mendengar cerita tentang nabi-nabi dari neneknya.

Meski begitu, ia tumbuh menjadi seorang komunis. Hingga setelah menginjak dewasa, ia belajar di sekolah internasional. Tentu saja, banyak teman-temannya dari berbagai negara. Salah satu temannya dari Pakistan, saat itu memberinya sebuah lembaran Al-Qur’an. Ia mengetahui bahwa James adalah seorang komunis dan mengatakan,”Aku tak ingin kamu masuk neraka.” Akhirnya, lembaran Al-Qur’an itu dibawa namun ia letakkan persis diatas rak bukunya. Ia hanya menyimpannya dan tak berpikir sedikit pun untuk membacanya.

Pria kelahiran 1969 ini ternyata kecewa menjadi seorang komunis. Karena banyak pertanyaan yang tak ia dapatkan jawabannya. Pertanyaan itu sederhana, seperti “Mengapa kita ada disini? Akan pergi kemana kita setelah ini? dan kenapa kita bisa menderita?”

Pertanyaan itu akhirnya terlupakan oleh kesibukan kuliahnya. Hingga suatu hari ia mendapat pengalaman khusus dari kejadian neneknya yang meninggal. Kala itu, sang nenek mengunjunginya di Washington DC. James menceritakan rencananya kedepan dengan detile kepada neneknya.
Setelah kunjungan sang nenek selesai, James mengatakan, ingin bertemu lagi dengan sang nenek saat ke New york nanti. Tanpa diduga, sang nenek mengucapkan “Inshaa Allah” mendengar itu, James tidak berpikir macam-macam karena ia pikir itu hanya sebuah ucapan.

Esok harinya, pagi-pagi sekali, ia mendapat telefon dari sepupu yang baru semalam pamit bersama sang nenek. Ia mengabarkan bahwa neneknya telah meninggal. Peristiwa tersebut membuat James berpikir keras apa maksud semua itu? Ia mendapat kunjungan dari neneknya secara tiba-tiba dan kini sang nenek meninggal tanpa diduga.

Untuk memuaskan pertanyaannya, ia mencoba mencari tahu ke komunitas Yahudi dan Nasrani. Namun hasilnya nihil. Ia tidak puas dengan apa yang dsampiakan oleh mereka. Maka, James kembali mencari Al-Qur’an dari temannya, Mansour. Dari Al-Qur’an lah ia mendapat jawaban atas semua pertanyaan yang merisaukan dirinya.

Hingga suatu kali, pada tahun 1990, ia bertemu kembali dengan teman-teman lamanya termasuk Mansour. Mereka menanyakan, apakah James percaya tuhan? Mereka kira James masih seorang komunis seperti dulu.

“Saya, percaya Allah. Allah yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.”
“Apakah kamu percaya bahwa Muhammad adalah utusan Allah?”
“Tentu saya percaya, karena saya membaca Al-Qur’an yang kamu berikan”
“Alhamdulillah, kamu sudah menjadi Muslim,” kata Mansour.
“Apakah hanya dengan mangakui Allah adalah Tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya saya menjadi Muslim?” tanya James.
“Ya, kamu sekarang seorang Muslim.”
Sejak saat itulah di depan teman-teman lamanya, James menyatakan keislamannya.

Orang tua yang mengetahui James memeluk Islam hanya menganggap itu sebuah fase yang tidak lama lagi akan berubah. Karena James sejak usia 13 tahun menjadi seorang komunis, dan usia 16 tahun menjadi Skinhead. Padahal dirinya dahulu merasa kebingungan mencari dimana sebuah kebuah kebenaran berada.
Baca Juga : Inilah Makanan Kaum Mukmin Saat Dajjal Sudah Muncul

Bagi James yang hampir menempuh perjalanan 20 tahun dan hanya Allah yang tahu bagaimana dan di mana ia akan berakhir. Ia menyarankan kepada muallaf atau orang-orang yang telah Muslim sejak dulu, bersabarlah dan lihat kejutan yang Allah hadirkan dalam cinta dan harapan.

James mengatakan jika ada non-Muslim yang mendengar kisahnya, artinya dia berutang kepada dirinya untuk mengetahui sebanyak mungkin mengenai hal yang ada di dunia dan sekitar

 Sumber : Islampos

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Selama 20 Tahun Mencari Kebenaran, Akhirnya Pria Yahudi Ini Menemukanya Di Agama Islam

0 komentar:

Post a Comment