(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Suatu perguruan tinggi di negara sisi Illinois, Amerika sudah memecat seseorang profesor sesudah bicara perihal Islam serta tunjukkan pembelaan pada muslim.
Wheaton College, adalah kampus pengabar Injil. Pihak universitas ajukan referensi supaya Profesor Larycia Hawkins diberhentikan, sesudah dalam postingannya di media sosial, si Profesor mengaitkan ajaran Islam dengan Kristen.
Dalam satu diantara postingannya di Facebook, 10 Desember 2015 lantas, Hawkins yang disebut Profesor beragama Kristen menyampaikan bahwa muslim butuh memperoleh simpati.
Hawkins menuturkan bahwa solidaritas beragama pada Muslim butuh dikerjakan, lantaran Islam serta Kristen sebenarnya mempunyai Tuhan yang sama. Ia juga menyebutkan bahwa kitab ajaran dari ke-2 agama juga sama mengajarkan perihal Tauhid.
Tulisan itu memperoleh reaksi keras dari pihak universitas. Dijelaskan mereka bahwa walau Islam serta Kristen mempunyai kesamaan, tetapi intinya ke-2 agama terus mempunyai ketidaksamaan yang mendasar.
Awalannya pemberhentian itu pernah memperoleh reaksi serta kecaman. Tetapi usaha mempertemukan pada Hawkins serta pihak universitas tak temukan kata setuju.
Hawkins sendiri terasa heran dengan sikap universitas padanya. Walau sebenarnya tentang ‘menyembah satu Tuhan’, sekian hari pada awal mulanya juga di sampaikan oleh Paus Fransiskus yang menyebutkan ‘Kami serta Muslim menyembah tuhan yang sama. ‘
Walau mesti kehilangan pekerjaannya, Profesor Hawkins terus pada keputusannya untuk menyampaikan bahwa Islam serta Kristen sebenarnya menyembang satu Tuhan yang sama.
”Karena mereka (muslim) seperti kita pengikut Nasrani yang memegang ajaran kitab suci, ” tutur Hawkins ditulis New York Times.
Pihak universitas membela diri dengan menyampaikan bahwa Hawkins tidak ingin di ajak untuk berdiskusi masalah ketuhanan. Apa yang dikatakannya dimaksud tak searah dengan doktrin di perguruan tinggi itu.
Pihak universitas juga mengkritik pergantian sikap Hawkins yang merubah penampilannya kenakan jilbab juga sebagai bentuk solidaritas pada muslim.
Walau sebenarnya sampai sekarang ini Hawkins masih tetap seseorang kristiani. Ia memperoleh banyak support di media sosial atas sikap serta kegigihannya membela muslim, di dalam meningkatnya Islamophobia belakangan ini di Eropa.
” Anda tidak bakal pernah tahu bagaimanakah support anda, sudah mengubah wanita yg tidak di kenal pada awal mulanya itu, merubah jiwa ku, ” kata Hawkins dalam account Facebooknya. (Jawapos)
Sumber : http://indoberita.co/
Baca Juga : Carilah Rezeki Sebanyak-banyaknya Karena Muslim itu Wajib Kaya !
Wheaton College, adalah kampus pengabar Injil. Pihak universitas ajukan referensi supaya Profesor Larycia Hawkins diberhentikan, sesudah dalam postingannya di media sosial, si Profesor mengaitkan ajaran Islam dengan Kristen.
Dalam satu diantara postingannya di Facebook, 10 Desember 2015 lantas, Hawkins yang disebut Profesor beragama Kristen menyampaikan bahwa muslim butuh memperoleh simpati.
Hawkins menuturkan bahwa solidaritas beragama pada Muslim butuh dikerjakan, lantaran Islam serta Kristen sebenarnya mempunyai Tuhan yang sama. Ia juga menyebutkan bahwa kitab ajaran dari ke-2 agama juga sama mengajarkan perihal Tauhid.
Tulisan itu memperoleh reaksi keras dari pihak universitas. Dijelaskan mereka bahwa walau Islam serta Kristen mempunyai kesamaan, tetapi intinya ke-2 agama terus mempunyai ketidaksamaan yang mendasar.
Awalannya pemberhentian itu pernah memperoleh reaksi serta kecaman. Tetapi usaha mempertemukan pada Hawkins serta pihak universitas tak temukan kata setuju.
Hawkins sendiri terasa heran dengan sikap universitas padanya. Walau sebenarnya tentang ‘menyembah satu Tuhan’, sekian hari pada awal mulanya juga di sampaikan oleh Paus Fransiskus yang menyebutkan ‘Kami serta Muslim menyembah tuhan yang sama. ‘
Walau mesti kehilangan pekerjaannya, Profesor Hawkins terus pada keputusannya untuk menyampaikan bahwa Islam serta Kristen sebenarnya menyembang satu Tuhan yang sama.
”Karena mereka (muslim) seperti kita pengikut Nasrani yang memegang ajaran kitab suci, ” tutur Hawkins ditulis New York Times.
Pihak universitas membela diri dengan menyampaikan bahwa Hawkins tidak ingin di ajak untuk berdiskusi masalah ketuhanan. Apa yang dikatakannya dimaksud tak searah dengan doktrin di perguruan tinggi itu.
Pihak universitas juga mengkritik pergantian sikap Hawkins yang merubah penampilannya kenakan jilbab juga sebagai bentuk solidaritas pada muslim.
Walau sebenarnya sampai sekarang ini Hawkins masih tetap seseorang kristiani. Ia memperoleh banyak support di media sosial atas sikap serta kegigihannya membela muslim, di dalam meningkatnya Islamophobia belakangan ini di Eropa.
Baca Juga : Bolehkah Muslimah Melakukan Hal Ini?
” Anda tidak bakal pernah tahu bagaimanakah support anda, sudah mengubah wanita yg tidak di kenal pada awal mulanya itu, merubah jiwa ku, ” kata Hawkins dalam account Facebooknya. (Jawapos)
Sumber : http://indoberita.co/
0 komentar:
Post a Comment