(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Menggapai derajat shalat yang khusyuk adalah impian orang-orang Islam yang benar imannya. Ialah derajat shalat yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan diteladani dengan amat baik oleh para sahabat dan generasi selepasnya. Ialah shalat yang benar-benar mampu menghadirkan Allah Ta’ala dalam ingatan di dalam shalat, lalu termanifestasi dengan amat baik dalam kehidupan sehari-hari.
Khusyuk bukanlah memejamkan mata saat menghadap Allah Ta’ala dalam berdiri, rukuk, duduk, dan sujud. Bukan pula usaha keras agar tidak mendengar suara-suara dari sekitar. Atau berpura-pura konsentrasi seraya mengerutkan dahi pertanda serius.
Di antara kiatnya, sebagaimana dituturkan oleh ulama-ulama kita, khusyuk bisa dicapai jika dua syarat terpenuhi. Pertama, dominannya tadabbur terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan bacaan dalam shalat. Kedua, seberapa sedikitnya gangguan setan terhadap seorang hamba yang sedang mendirikan shalat.
Sebagian ulama lain menerangkan, khusyuk hanya bisa digapai oleh orang-orang yang besar keyakinannya terhadap akhirat dan perjumpaan dengan Allah Ta’ala. Keyakinan inilah yang mengantarkan mereka keyakinan akan kepastian mati dan waktunya yang datang tiba-tiba. Orang-orang ini akan senantiasa berpikir, “Ini adalah shalat terakhirku. Harus dikerjakan dengan kualitas terbaik.”
Ulama lainnya menjelaskan, jika hendak menggapai derajat khusyuk, maka jalan yang ditempuh pun banyak ragamnya. Dimulai dari persiapan diri sebaik mungkin; awal waktu, tempat shalat yang nyaman, berjamaah, kondisi badan yang fit, dan lain sebagainya. Hal tersebut harus diikuti dengan ilmu yang mendalam, iman yang kokoh, dan harapan yang tulus kepada Allah Ta’ala sebagai satu-satunya Zat yang bisa menganugerahkan kekhusyukan kepada seorang hamba.
Namun, menjadi pertanyaan yang penting untuk dijawab adalah, “Bagaimana cara mengetahui, apakah shalat kita khusyuk atau tidak?” Wallahi, hanya Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui. Akan tetapi, mari simak penjelasan Hujjatul Islam Imam al-Ghazali saat menjelaskan tanda khusyuknya shalat.
“Tanda shalat yang khusyuk adalah tercegahnya pelaku shalat dari perbuatan keji dan mungkar hingga ke shalat berikutnya. Jika shalat Subuh seseorang khusyuk, maka dia akan terjaga dari perbuatan nista dan jahat antara Subuh dan Zhuhur.” Terus seperti itu. Sepanjang hari.
Semoga Allah Ta’ala memilih kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang khusyuk dalam shalat. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]
Sumber : kisahikmah.com/
Baca Juga : Begini Cara Umar bin Khattab Pilih Menantu
Khusyuk bukanlah memejamkan mata saat menghadap Allah Ta’ala dalam berdiri, rukuk, duduk, dan sujud. Bukan pula usaha keras agar tidak mendengar suara-suara dari sekitar. Atau berpura-pura konsentrasi seraya mengerutkan dahi pertanda serius.
Di antara kiatnya, sebagaimana dituturkan oleh ulama-ulama kita, khusyuk bisa dicapai jika dua syarat terpenuhi. Pertama, dominannya tadabbur terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan bacaan dalam shalat. Kedua, seberapa sedikitnya gangguan setan terhadap seorang hamba yang sedang mendirikan shalat.
Sebagian ulama lain menerangkan, khusyuk hanya bisa digapai oleh orang-orang yang besar keyakinannya terhadap akhirat dan perjumpaan dengan Allah Ta’ala. Keyakinan inilah yang mengantarkan mereka keyakinan akan kepastian mati dan waktunya yang datang tiba-tiba. Orang-orang ini akan senantiasa berpikir, “Ini adalah shalat terakhirku. Harus dikerjakan dengan kualitas terbaik.”
Ulama lainnya menjelaskan, jika hendak menggapai derajat khusyuk, maka jalan yang ditempuh pun banyak ragamnya. Dimulai dari persiapan diri sebaik mungkin; awal waktu, tempat shalat yang nyaman, berjamaah, kondisi badan yang fit, dan lain sebagainya. Hal tersebut harus diikuti dengan ilmu yang mendalam, iman yang kokoh, dan harapan yang tulus kepada Allah Ta’ala sebagai satu-satunya Zat yang bisa menganugerahkan kekhusyukan kepada seorang hamba.
Namun, menjadi pertanyaan yang penting untuk dijawab adalah, “Bagaimana cara mengetahui, apakah shalat kita khusyuk atau tidak?” Wallahi, hanya Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui. Akan tetapi, mari simak penjelasan Hujjatul Islam Imam al-Ghazali saat menjelaskan tanda khusyuknya shalat.
Baca Juga : Delapan Rahasia di Balik Suami Idaman Istri
“Tanda shalat yang khusyuk adalah tercegahnya pelaku shalat dari perbuatan keji dan mungkar hingga ke shalat berikutnya. Jika shalat Subuh seseorang khusyuk, maka dia akan terjaga dari perbuatan nista dan jahat antara Subuh dan Zhuhur.” Terus seperti itu. Sepanjang hari.
Semoga Allah Ta’ala memilih kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang khusyuk dalam shalat. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]
Sumber : kisahikmah.com/
0 komentar:
Post a Comment