Friday 26 February 2016

Jenis Kelamin Bayi, Salah Satu Mukjizat Al-Quran

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Di zaman modern yang serba maju ini, jenis kelamin bayi dapat dilihat dan diketahui bahkan sejak masih dalam kandungan. Program kehamilan pun dapat ditambah dengan perencanaan untuk memilih jenis kelamin bayi. Hebat bukan? Tapi tahukah Anda bahwa ternyata jenis kelamin bayi, salah satu mukjizat Al-Quran yang telah terbukti kebenarannya. Jauh sebelum teknologi kedokteran seperti sekarang, ada ayat dalam salah satu surat di Al-quran yang menjelaskan bahwa manusia telah diciptakan berpasang-pasangan menjadi pria dan wanita berasal dari air mani (sperma) laki-laki apabila dipancarkan. Jika dibedah lebih dalam, ayat ini menjelaskan tentang asal usul penentuan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.

Jenis Kelamin Bayi, Salah Satu Mukjizat Al-Quran


Jenis Kelamin Bayi, Sepenuhnya Ditentukan Dari Ayah Sesuai Mukjizat Al-Quran
Bagaimana sebenarnya jenis kelamin bayi ditentukan? Menurut Harun Yahya seorang peneliti Islam, keajaiban penciptaan manusia berawal dari bersatunya sel telur ibu dan sel sperma ayah. Penggabungan kedua sel ini disebut pembuahan dan akan membentuk janin atau embrio yang berisi jenis kelamin, sifat, dan ciri fisik yang diturunkan oleh kedua orang tua.

Sel telur ibu hanya mengandung kromosom tunggal yaitu X (sel perempuan) dan sperma ayah mengandung dua kromosom yaitu X (sel perempuan) dan Y (sel laki-laki). Apabila saat proses pembuahan terjadi, sel sperma ayah yang mengandung kromosom X bersatu dengan sel telur ibu yang juga mengandung kromosom X, maka anak yang dihasilkan akan berjenis kelamin perempuan (X+X = XX). Namun, jika sel sperma ayah yang mengandung kromosom Y yang membuahi sel telur ibu, maka anak yang dilahirkan akan berjenis kelamin laki-laki (X+Y = XY). Maka inilah Mukjizat Al-Quran tentang jenis kelamin bayi.

13 abad sebelum dunia kedokteran mampu meneliti hal ini secara menyeluruh, fakta penentuan jenis kelamin bayi dalam Al-Quran telah dijelaskan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan di bidang genetis dan biologi molekular telah membuktikan kebenaran dari Ayat tersebut. Telah ditetapkan dalam dunia medis bahwa cikal bakal penentu jenis kelamin bayi adalah murni berasal dari air mani (sperma) ayah dan sel telur ibu tidak berperan sama sekali. Hal ini menghapus mitos dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat awam bahwa perempuanlah yang bertanggung jawab atas jenis kelamin bayi yang dilahirkan. Pada budaya-budaya tertentu, melahirkan bayi perempuan merupakan aib memalukan bagi keluarga dan si ibulah yang dipersalahkan. Sebaliknya melahirkan anak laki-laki dianggap kehormatan dan kebanggaan dan si ibu dianggap telah menunaikan tugas dengan baik untuk melestarikan garis keturunan. Padahal kenyataannya, fakta medis bicara sebaliknya. Pihak ayahlah yang bertanggung jawab atas penentuan jenis kelamin bayi.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan struktur pembangun tubuh manusia dinyatakan sebagai kromosom seks (kromosom XX kromosom atau XY) Dengan kata lain, mendapatkan anak perempuan atau laki-laki akan sangat bergantung pada jenis kromosom mana pada sperma ayah yang membuahi sel telur ibu.

Memang benar bahwa jenis kelamin bayi, salah satu mukjizat Al-Quran yang telah terbukti secara imiah. Dan jika kita memiliki pengetahuan yang cukup mengenai proses reproduksi manusia beserta sel-sel kromosom pada sperma dan sel telur, bukan tidak mungkin kita dapat menerapkan metode dan langkah yang tepat dalam merencanakan jenis kelamin bayi yang ingin didapatkan. Namun, hal tersebut tentunya kembali pada sudut pandang masing-masing. Setiap manusia dilahirkan istimewa dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jenis kelamin bayi baik laki-laki atau perempuan tidak terlepas dari anugerah Tuhan yang harus disyukuri dan diterima dengan senang hati.


Sumber : kumpulanmisteri.com

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Jenis Kelamin Bayi, Salah Satu Mukjizat Al-Quran

0 komentar:

Post a Comment