(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Banyak yang harus disiapkan ketika seseorang akan menikah
. Tidak hanya mempersiapkan banyak hal, namun juga kematangan diri sendiri dalam menghadapi pernikahan yang akan dijalani kelak. Menikah tidak hanya tentang hidup berdua, namun juga bagaimana pasangan suami istri bisa membangun sebuah keluarga yang beriman.
Seorang pria pasti menginginkan wanita yang baik untuk menjadi pasangan hidupnya. Kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawwadah, warrahmah pasti menjadi impian setiap pasangan muslim dan muslimah. Untuk itu, diperlukan bekal-bekal menuju pernikahan sunnah Nabi. Dalam hukum Islam, menikah itu sunnah. Sunnah nikah dalam Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW adalah untuk menghindarkan pasangan suami istri dari perbuatan zina. Sesuai dengan sabdaNya, bahwa bagi mereka yang sudah mampu berkeluarga hendaknya segera menikah, karena pernikahan yang halal dan sah akan melindunginya dari perbuatan dosa. Dalam hal ini, mampu menikah dilihat dari mahar/ mas kawin untuk istrinya, dan mampu menafkahi istrinya. Dan bagi mereka yang belum mampu menikah, sebaiknya mereka berpuasa dalam menjaga hawa nafsu, supaya tidak melakukan zina yang berada di luar norma agama.
Persiapan menuju pernikahan Islami sangat penting bagi kaum muslim dan muslimah yang hendak menikah, supaya kehidupan rumah tangga mereka tetap diridhoi oleh Allah SWT dan terhindar dari godaan-godaan dan perasaan-perasaan yang mengganggu pernikahannya kelak. Lalu, bagaimana setelah menikah? Ternyata menikah saja tidak cukup. Kehidupan yang akan dijalani setelah menikah itulah yang terpenting di mata Allah. Berikut adalah langkah menuju pernikahan Islami:
1. Takwa kepada Allah
Dalam Al-Quran telah difirmankan, bahwa Allah akan mencukupi segala kebutuhan umat-Nya yang tawakkal kepada-Nya. Kehidupan seperti apa yang akan dijalani ketika sudah menikah memang masih menjadi misteri. Perasaan khawatir akan masa depan kehidupan sebuah pernikahan sebaiknya dihilangkan. Dalam kondisi apapun, alangkah baiknya pasangan suami istri selalu saling mendukung dan saling mengingatkan untuk tetap taat pada Allah. Pasrahkan semua yang terjadi pada-Nya, maka Ia akan melihat kesusahan umat-Nya yang membutuhkan pertolongan.
2. Menjaga kehormatan satu sama lain
Bagi mereka yang tulus dan mencari kehalalan, maka menikah adalah sebuah ibadah. Karena niat yang baik itulah, Allah akan memberikan pertolongan. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa ada tiga jenis orang yang berhak memperoleh bantuan dari-Nya yaitu, orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang melakukan transaksi tebus diri (mukatabah), dan orang yang menikah dengan niat menjaga kehormatan.
3. Persamaan hak dan kewajiban
Dalam sebuah pernikahan, memahami kedudukan hak dan kewajiban satu sama lain menjadi hal yang sangat krusial bagi pasangan suami istri. Seorang suami tidak hanya berkewajiban menafkahi keluarganya, namun juga menjaga keutuhan keluarganya dengan memberikan apa yang menjadi hak istrinya. Seorang istri berkewajiban untuk patuh dan juga memberikan apa yang menjadi hak suaminya. Bila hak dan kewajiban masing-masing terpenuhi dan dipenuhi, niscaya pernikahan akan berjalan baik.
Menikah adalah puncak kebahagiaan manusia.Allah menciptakan manusia untuk hidup berpasang-pasangan. Maka bahagiakanlah pasanganmu yang dari Allah itu dengan mempersiapkan bekal-bekal menuju pernikahan sunnah Nabi supaya selalu diridhoi oleh-Nya.
. Tidak hanya mempersiapkan banyak hal, namun juga kematangan diri sendiri dalam menghadapi pernikahan yang akan dijalani kelak. Menikah tidak hanya tentang hidup berdua, namun juga bagaimana pasangan suami istri bisa membangun sebuah keluarga yang beriman.
Seorang pria pasti menginginkan wanita yang baik untuk menjadi pasangan hidupnya. Kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawwadah, warrahmah pasti menjadi impian setiap pasangan muslim dan muslimah. Untuk itu, diperlukan bekal-bekal menuju pernikahan sunnah Nabi. Dalam hukum Islam, menikah itu sunnah. Sunnah nikah dalam Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW adalah untuk menghindarkan pasangan suami istri dari perbuatan zina. Sesuai dengan sabdaNya, bahwa bagi mereka yang sudah mampu berkeluarga hendaknya segera menikah, karena pernikahan yang halal dan sah akan melindunginya dari perbuatan dosa. Dalam hal ini, mampu menikah dilihat dari mahar/ mas kawin untuk istrinya, dan mampu menafkahi istrinya. Dan bagi mereka yang belum mampu menikah, sebaiknya mereka berpuasa dalam menjaga hawa nafsu, supaya tidak melakukan zina yang berada di luar norma agama.
Persiapan menuju pernikahan Islami sangat penting bagi kaum muslim dan muslimah yang hendak menikah, supaya kehidupan rumah tangga mereka tetap diridhoi oleh Allah SWT dan terhindar dari godaan-godaan dan perasaan-perasaan yang mengganggu pernikahannya kelak. Lalu, bagaimana setelah menikah? Ternyata menikah saja tidak cukup. Kehidupan yang akan dijalani setelah menikah itulah yang terpenting di mata Allah. Berikut adalah langkah menuju pernikahan Islami:
1. Takwa kepada Allah
Dalam Al-Quran telah difirmankan, bahwa Allah akan mencukupi segala kebutuhan umat-Nya yang tawakkal kepada-Nya. Kehidupan seperti apa yang akan dijalani ketika sudah menikah memang masih menjadi misteri. Perasaan khawatir akan masa depan kehidupan sebuah pernikahan sebaiknya dihilangkan. Dalam kondisi apapun, alangkah baiknya pasangan suami istri selalu saling mendukung dan saling mengingatkan untuk tetap taat pada Allah. Pasrahkan semua yang terjadi pada-Nya, maka Ia akan melihat kesusahan umat-Nya yang membutuhkan pertolongan.
2. Menjaga kehormatan satu sama lain
Bagi mereka yang tulus dan mencari kehalalan, maka menikah adalah sebuah ibadah. Karena niat yang baik itulah, Allah akan memberikan pertolongan. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa ada tiga jenis orang yang berhak memperoleh bantuan dari-Nya yaitu, orang yang berjihad di jalan Allah, budak yang melakukan transaksi tebus diri (mukatabah), dan orang yang menikah dengan niat menjaga kehormatan.
3. Persamaan hak dan kewajiban
Dalam sebuah pernikahan, memahami kedudukan hak dan kewajiban satu sama lain menjadi hal yang sangat krusial bagi pasangan suami istri. Seorang suami tidak hanya berkewajiban menafkahi keluarganya, namun juga menjaga keutuhan keluarganya dengan memberikan apa yang menjadi hak istrinya. Seorang istri berkewajiban untuk patuh dan juga memberikan apa yang menjadi hak suaminya. Bila hak dan kewajiban masing-masing terpenuhi dan dipenuhi, niscaya pernikahan akan berjalan baik.
Menikah adalah puncak kebahagiaan manusia.Allah menciptakan manusia untuk hidup berpasang-pasangan. Maka bahagiakanlah pasanganmu yang dari Allah itu dengan mempersiapkan bekal-bekal menuju pernikahan sunnah Nabi supaya selalu diridhoi oleh-Nya.
0 komentar:
Post a Comment