(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pernahkah mendengar pernyataan bahwa Orang yang Berniat
Tidak Membayar Utang Sama dengan Pencuri? Tidak main-main, pernyataan ini disabdakan oleh Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam, oleh sebab itulah kita perlu amat sangat memperhatikan hal yang satu ini:
“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
Na'udzubillah min dzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari perilaku yang menganggap remeh harta orang lain seperti itu. Hadits lainnya yang senada dengan hadits di atas semakin memperkuat bahwa kita tak boleh mengambil harta orang lain kalau tidak ingin mendapat kemurkaan Allah: “Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411).
Berikut ini beberapa alasan mengapa kita harus berniat membayar seluruh utang kita sekalipun jumlahnya sangat fantastis dan terasa tidak mungkin untuk terlunasi:
1. Allah akan membantu orang yang berniat melunaskan utangnya Selama kita masih berniat membayar utang yang dimiliki, Allah akan membantu kita membukakan pintu-pintu rezeki untuk mencapainya.
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
2. Orang yang tepat waktu dalam membayar utang adalah salah satu ciri orang terbaik
Akhlak seseorang bisa tercermin dalam caranya membayar utang. Apakah ia seorang pendusta, jujur, ataukah ia orang yang bisa menghargai orang lain atau tidak.
“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)
3. Bahkan orang yang mati syahid sekalipun tidak akan diampuni dosa utangnya pada orang lain, meskipun Allah mengampuni semua dosa selain utang tersebut
Sahabat Ummi ketahuilah bahwa orang yang mati syahid sudah terjamin syurga selama ia ikhlas melakukannya untuk Allah. Sayangnya, jika ia memiliki utang, maka Allah takkan memaafkan dosa utang tersebut kecuali jika orang yang memberi utang sudah meridhoinya. Astaghfirullah, bagaimana dengan nasib kita jika seorang syuhada saja masih tergadai karena utangnya?
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
Sahabat Ummi, jangan sampai kita tergadai karena utang yang tidak terbayarkan. Mari kita azzamkan untuk melunaskan utang yang kita miliki, in syaa Allah akan ada kemudahan bagi orang-orang yang berniat baik.
Tidak Membayar Utang Sama dengan Pencuri? Tidak main-main, pernyataan ini disabdakan oleh Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam, oleh sebab itulah kita perlu amat sangat memperhatikan hal yang satu ini:
“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)
Na'udzubillah min dzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari perilaku yang menganggap remeh harta orang lain seperti itu. Hadits lainnya yang senada dengan hadits di atas semakin memperkuat bahwa kita tak boleh mengambil harta orang lain kalau tidak ingin mendapat kemurkaan Allah: “Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411).
Berikut ini beberapa alasan mengapa kita harus berniat membayar seluruh utang kita sekalipun jumlahnya sangat fantastis dan terasa tidak mungkin untuk terlunasi:
1. Allah akan membantu orang yang berniat melunaskan utangnya Selama kita masih berniat membayar utang yang dimiliki, Allah akan membantu kita membukakan pintu-pintu rezeki untuk mencapainya.
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
2. Orang yang tepat waktu dalam membayar utang adalah salah satu ciri orang terbaik
Akhlak seseorang bisa tercermin dalam caranya membayar utang. Apakah ia seorang pendusta, jujur, ataukah ia orang yang bisa menghargai orang lain atau tidak.
“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)
3. Bahkan orang yang mati syahid sekalipun tidak akan diampuni dosa utangnya pada orang lain, meskipun Allah mengampuni semua dosa selain utang tersebut
Sahabat Ummi ketahuilah bahwa orang yang mati syahid sudah terjamin syurga selama ia ikhlas melakukannya untuk Allah. Sayangnya, jika ia memiliki utang, maka Allah takkan memaafkan dosa utang tersebut kecuali jika orang yang memberi utang sudah meridhoinya. Astaghfirullah, bagaimana dengan nasib kita jika seorang syuhada saja masih tergadai karena utangnya?
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
Sahabat Ummi, jangan sampai kita tergadai karena utang yang tidak terbayarkan. Mari kita azzamkan untuk melunaskan utang yang kita miliki, in syaa Allah akan ada kemudahan bagi orang-orang yang berniat baik.
hati2 thd utang
ReplyDeleteSELAPUT DARA BUATAN KEMBALIKAN KEPERAWANAN
ALAT PEMBESAR PENIS ALAMI
ALAT BANTU SEX PRIA
ALAT BANTU SEX WANITA
VAGINA ELEKTRIK
VAGINA MANUAL
PENIS ELEKTRIK
PENIS MANUAL
OBAT KUAT PRIA
OBAT PELANGSING BADAN ALAMI
OBAT PERANGSANG WANITA
OBAT PERANGSANG CAIR
OBAT PERANGSANG SERBUK
OBAT TIDUR ALAMI
OBAT PERANGSANG SPRAY
OBAT PENGGEMUK BADAN HERBAL
AKSESORIS SEX PRIA WANITA
OBAT MATA HERBAL
SEMENAX OBAT HERBAL PENAMBAH SPERMA
CELANA HERNIA MAGNETIK
OBAT PEMBESAR PAYUDARA ALAMI
MINYAK PEMBESAR PENIS
OBAT PEMBESAR PENIS