(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Bagaimana jika kita sudah berusaha tapi hasilnya kurang memuaskan atau proses yang kita lakukan tak senilai dengan kerja keras? Lalu jika sudah seperti itu pantasnya marah dan kecewa pada siapa? Jawabannya, diri sendiri.
Yuk, tetap berprasangka baik pada Allah SWT. Mungkin kita memandang hasil yang didapat dari kerja keras hanya dari segi usaha kita. Padahal usaha hanya merupakan sebab. Semua yang kita peroleh detik ini ialah rezeki dari Allah SWT.
Sebagai contoh : Si A merasa sudah belajar giat untuk ujian esok hari. Tapi, hasilnya tidak sebagus si B, C, D, dst yang menurut Si A tidak belajar giat. Coba sama-sama kita perhatikan. Hati-hati dengan sikap merendahkan orang lain. Kita tidak pernah tahu yang dilakukan orang lain. Kita hanya menilai dari kacamata kita. Menjudge tanpa bukti. Pasti Allah SWT punya skenario yang baik untuk Si A. Supaya dia tetap memandang dengan syukur. Supaya tidak melihat rendah orang lain. Dan agar tidak cepat puas serta terus menggali ilmu. Anggap saja hasil dari apa yang kita kerjakan saat ini ialah sementara. Bukan final atau hasil akhir. Gerbang kesempatan terbuka lebar bagi siapa saja.
Ingat, bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.
Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,"Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-MujÄdilah: 11)
Doa tanpa usaha tidak akan sampai. Usaha tanpa doa tidak akan berhasil. Keduanya berkesinambungan. Setiap pribadi manusia adalah sang motivator utama. Jika merasa sudah berusaha & kerja keras tapi hasil yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan. Allah SWT telah selipkan hikmah di sana. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Kita sebagai makhluk bergelimang dosa. Yang suka menabur kesalahan di titik yang mungkin kita saja tidak tahu, hanya bisa bertawakkal. Usaha ialah tangga keberhasilan. Tapi tetap, ya. Kejujuran merupakan anak tangga yang mungkin sering diabaikan. Al-Adl, Allah Maha Adil. Ada nilai keberkahan pada proses yang kita kerjakan.
Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Senantiasa hanya 'iri' pada orang yang gemar mencari ilmu. Pada mereka yang ibadahnya dijalankan dengan baik. Justru hal itu diperbolehkan bukan? Ayo, sama-sama tanamkan niat yang tulus dalam berusaha. Dan ketahui bahwa rezeki masing-masing manusia sudah diatur oleh-Nya.
Wallahu'alam.
Yuk, tetap berprasangka baik pada Allah SWT. Mungkin kita memandang hasil yang didapat dari kerja keras hanya dari segi usaha kita. Padahal usaha hanya merupakan sebab. Semua yang kita peroleh detik ini ialah rezeki dari Allah SWT.
Sebagai contoh : Si A merasa sudah belajar giat untuk ujian esok hari. Tapi, hasilnya tidak sebagus si B, C, D, dst yang menurut Si A tidak belajar giat. Coba sama-sama kita perhatikan. Hati-hati dengan sikap merendahkan orang lain. Kita tidak pernah tahu yang dilakukan orang lain. Kita hanya menilai dari kacamata kita. Menjudge tanpa bukti. Pasti Allah SWT punya skenario yang baik untuk Si A. Supaya dia tetap memandang dengan syukur. Supaya tidak melihat rendah orang lain. Dan agar tidak cepat puas serta terus menggali ilmu. Anggap saja hasil dari apa yang kita kerjakan saat ini ialah sementara. Bukan final atau hasil akhir. Gerbang kesempatan terbuka lebar bagi siapa saja.
Ingat, bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.
Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,"Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-MujÄdilah: 11)
Doa tanpa usaha tidak akan sampai. Usaha tanpa doa tidak akan berhasil. Keduanya berkesinambungan. Setiap pribadi manusia adalah sang motivator utama. Jika merasa sudah berusaha & kerja keras tapi hasil yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan. Allah SWT telah selipkan hikmah di sana. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Kita sebagai makhluk bergelimang dosa. Yang suka menabur kesalahan di titik yang mungkin kita saja tidak tahu, hanya bisa bertawakkal. Usaha ialah tangga keberhasilan. Tapi tetap, ya. Kejujuran merupakan anak tangga yang mungkin sering diabaikan. Al-Adl, Allah Maha Adil. Ada nilai keberkahan pada proses yang kita kerjakan.
Fastabiqul Khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Senantiasa hanya 'iri' pada orang yang gemar mencari ilmu. Pada mereka yang ibadahnya dijalankan dengan baik. Justru hal itu diperbolehkan bukan? Ayo, sama-sama tanamkan niat yang tulus dalam berusaha. Dan ketahui bahwa rezeki masing-masing manusia sudah diatur oleh-Nya.
Wallahu'alam.
terimakasih penjelasannya
ReplyDeleteSELAPUT DARA BUATAN KEMBALIKAN KEPERAWANAN
ALAT PEMBESAR PENIS ALAMI
ALAT BANTU SEX PRIA
ALAT BANTU SEX WANITA
VAGINA ELEKTRIK
VAGINA MANUAL
PENIS ELEKTRIK
PENIS MANUAL
OBAT KUAT PRIA
OBAT PELANGSING BADAN ALAMI
OBAT PERANGSANG WANITA
OBAT PERANGSANG CAIR
OBAT PERANGSANG SERBUK
OBAT TIDUR ALAMI
OBAT PERANGSANG SPRAY
OBAT PENGGEMUK BADAN HERBAL
AKSESORIS SEX PRIA WANITA
OBAT MATA HERBAL
SEMENAX OBAT HERBAL PENAMBAH SPERMA
CELANA HERNIA MAGNETIK
OBAT PEMBESAR PAYUDARA ALAMI
MINYAK PEMBESAR PENIS
OBAT PEMBESAR PENIS