(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bila masuk sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya
7. Puasa Tapi Masih Melakukan Maksiat
Puasa adalah medan latihan yang Allah berikan untuk orang-orang beriman menghadapi kehidupan yang sesungguhnya setelah Ramadhan. Karena setelah Ramadhan berakhir, Allah kembali melepaskan Syaithan untuk kembali menggoda kita. Jadi, jika di bulan Ramadhan ini kita masih melakukan maksiat, itu adalah bagian dari kebiasaan yang seharusnya kita tekan selama bulan ini.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan justru melakukannya, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan dahaganya”
Dusta hanyalah salah satu dari berbagai macam jenis maksiat, apatah lagi dengan jenis maksiat lainnya yang lebih besar?
رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش ورب قائم حظه من قيامه السهر
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath-Thabrani)
7. Melewatkan waktu Sahur
“Makanlah (pada waktu) sahur. Karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim.
Sebagian orang ada yang merasa kuat berpuasa walau tidak makan sahur dan justru memilih tidur. Padahal ia sudah menyia-nyiakan keberkahan yang Allah berikan di waktu sahur.
8. Puasa Tapi Tidak Shalat
Jadi jika ada di antara kita, saudara, atau teman yang mengaku Islam namun meninggalkan shalat, maka serulah mereka untuk segera bertaubat. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka dan memasukkan mereka kembali ke barisan orang-orang yang beriman.
Allah berfirman:
فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama…” (QS. At-Taubah:11)
9. Malas Membaca al-Qur’an
Banyak nama bagi bulan Ramadhan. Kata Ramadhan hanya disebut sekali dalam al-Qur’an. Tapi di dalam al-Qur’an Allah menegaskan lebih spesifik, “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah:185). Di bulan inilah orang beriman merayakan turunnya pedoman hidup dari langit. Maka sungguh aneh jika seorang muslim berpuasa di bulan Ramadhan tapi malah malas atau bahkan enggan membaca al-Qur’an.
10. Tidak Puasa Alasan Lelah Bekerja/Berolahraga
Bekerja atau olahraga bukan alasan yang syar’i untuk tidak berpuasa. Alhamdulillah, beberapa perusahaan atau tempat kerja biasanya memberikan potongan jam kerja selama Ramadhan. Jika bulan puasa kebetulan bertepatan dengan kemarau, cobalah mengkonsumsi makanan kaya serat atau buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka di saat sahur. In syaa Allah, jika kita berniat untuk memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Allah, Dia akan mempermudah jalan bagi kita.
12. Puasa Tapi Berniat untuk Diet
Puasa bagi ummat Islam memiliki arti tersendiri dan tujuan khusus. Tujuan utama berpuasa, sebagaimana di sebutkan dalam surat al-Baqarah 128, adalah agar kita memperoleh taqwa. Jangan sampai semangat dan motivasi kita adalah agar bisa menurunkan berat badan saja ketimbang harapan agar meraih taqwa di bulan ini.
13. Bermalas-malasan Saat Haid
Wanita diberi keistimewaan dengan tidak melaksanakan puasa ketika sedang haid, namun bbukan berarti itu semacam kartu hijau untuk menuruti hawa nafsu selama hari-hari tersebut. Di bulan ini, semua amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya, pun bagi wanita yang sedang haid. Meski tidak membaca al-Qur’an, perbanyaklah dzikir dan do’a selama haid. Atau bisa dengan membantu ibu di dapur, memberikan makanan berbuka di masjid, membersihkan rumah, mendidik anak dan lain-lain. In syaa Allah Anda juga akan mendapatkan pahala yang melimpah.
14. Menyia-nyiakan 10 Hari Terakhir
Meme saat ini populer di jagat internet. Tidak pandang umur. Berbagai macam foto dan caption lucu bertebaran di jejaring sosial.
Mendekati lebaran, maka semua meme bertema lebaran muncul menghiasi news feed dan aplikasi chatting. Entah topiknya hitung mundur menuju ‘id, makanan, baju baru, dan tentu saja mudik. Secara garis besar ini mencerminkan tradisi umat Islam menjelang ‘Idul Fithr.
Panduan untuk Puasa Jejaring Sosial selama Ramadhan
Mall-mall penuh, semua orang berburu diskon menuruti kemauan kapitalis. Restoran-restoran wah didatangi, tapi giliran bertemu dengan kotak infaq masjid, yang dikeluarkan tak setara atau bahan jauh lebih sedikit ketimbang saat kita menghabiskannya ke tempat-tempat tersebut.
Berbeda jauh dengan Rasulullah, panutan kita, ketika menghadapi sepuluh hari terakhir. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari mendatangi istrinya), menghidupkan malam (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya.” (HR. Al-Bukhari).*/Karina Choirunisa, Ibu rumah tangga di Depok, Jawa Barat
Sumber : hidayatullah.com
bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya
7. Puasa Tapi Masih Melakukan Maksiat
Puasa adalah medan latihan yang Allah berikan untuk orang-orang beriman menghadapi kehidupan yang sesungguhnya setelah Ramadhan. Karena setelah Ramadhan berakhir, Allah kembali melepaskan Syaithan untuk kembali menggoda kita. Jadi, jika di bulan Ramadhan ini kita masih melakukan maksiat, itu adalah bagian dari kebiasaan yang seharusnya kita tekan selama bulan ini.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan justru melakukannya, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan dahaganya”
Dusta hanyalah salah satu dari berbagai macam jenis maksiat, apatah lagi dengan jenis maksiat lainnya yang lebih besar?
رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش ورب قائم حظه من قيامه السهر
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath-Thabrani)
7. Melewatkan waktu Sahur
“Makanlah (pada waktu) sahur. Karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim.
Sebagian orang ada yang merasa kuat berpuasa walau tidak makan sahur dan justru memilih tidur. Padahal ia sudah menyia-nyiakan keberkahan yang Allah berikan di waktu sahur.
8. Puasa Tapi Tidak Shalat
Jadi jika ada di antara kita, saudara, atau teman yang mengaku Islam namun meninggalkan shalat, maka serulah mereka untuk segera bertaubat. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka dan memasukkan mereka kembali ke barisan orang-orang yang beriman.
Allah berfirman:
فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama…” (QS. At-Taubah:11)
9. Malas Membaca al-Qur’an
Banyak nama bagi bulan Ramadhan. Kata Ramadhan hanya disebut sekali dalam al-Qur’an. Tapi di dalam al-Qur’an Allah menegaskan lebih spesifik, “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah:185). Di bulan inilah orang beriman merayakan turunnya pedoman hidup dari langit. Maka sungguh aneh jika seorang muslim berpuasa di bulan Ramadhan tapi malah malas atau bahkan enggan membaca al-Qur’an.
10. Tidak Puasa Alasan Lelah Bekerja/Berolahraga
Bekerja atau olahraga bukan alasan yang syar’i untuk tidak berpuasa. Alhamdulillah, beberapa perusahaan atau tempat kerja biasanya memberikan potongan jam kerja selama Ramadhan. Jika bulan puasa kebetulan bertepatan dengan kemarau, cobalah mengkonsumsi makanan kaya serat atau buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka di saat sahur. In syaa Allah, jika kita berniat untuk memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Allah, Dia akan mempermudah jalan bagi kita.
12. Puasa Tapi Berniat untuk Diet
Puasa bagi ummat Islam memiliki arti tersendiri dan tujuan khusus. Tujuan utama berpuasa, sebagaimana di sebutkan dalam surat al-Baqarah 128, adalah agar kita memperoleh taqwa. Jangan sampai semangat dan motivasi kita adalah agar bisa menurunkan berat badan saja ketimbang harapan agar meraih taqwa di bulan ini.
13. Bermalas-malasan Saat Haid
Wanita diberi keistimewaan dengan tidak melaksanakan puasa ketika sedang haid, namun bbukan berarti itu semacam kartu hijau untuk menuruti hawa nafsu selama hari-hari tersebut. Di bulan ini, semua amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya, pun bagi wanita yang sedang haid. Meski tidak membaca al-Qur’an, perbanyaklah dzikir dan do’a selama haid. Atau bisa dengan membantu ibu di dapur, memberikan makanan berbuka di masjid, membersihkan rumah, mendidik anak dan lain-lain. In syaa Allah Anda juga akan mendapatkan pahala yang melimpah.
14. Menyia-nyiakan 10 Hari Terakhir
Meme saat ini populer di jagat internet. Tidak pandang umur. Berbagai macam foto dan caption lucu bertebaran di jejaring sosial.
Mendekati lebaran, maka semua meme bertema lebaran muncul menghiasi news feed dan aplikasi chatting. Entah topiknya hitung mundur menuju ‘id, makanan, baju baru, dan tentu saja mudik. Secara garis besar ini mencerminkan tradisi umat Islam menjelang ‘Idul Fithr.
Panduan untuk Puasa Jejaring Sosial selama Ramadhan
Mall-mall penuh, semua orang berburu diskon menuruti kemauan kapitalis. Restoran-restoran wah didatangi, tapi giliran bertemu dengan kotak infaq masjid, yang dikeluarkan tak setara atau bahan jauh lebih sedikit ketimbang saat kita menghabiskannya ke tempat-tempat tersebut.
Berbeda jauh dengan Rasulullah, panutan kita, ketika menghadapi sepuluh hari terakhir. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari mendatangi istrinya), menghidupkan malam (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya.” (HR. Al-Bukhari).*/Karina Choirunisa, Ibu rumah tangga di Depok, Jawa Barat
Sumber : hidayatullah.com
0 komentar:
Post a Comment