Saturday 3 September 2016

Begini Cara Memanfaatkan Rasa Tersinggung dan Sakit Hati untuk Meniti Jalan ke Surga

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pernah merasa tersinggung dengan perkataan seseorang? Atau pernah
bertemu dengan orang yang setiap berbicara bisa langsung menyakiti perasaan orang lain?

Begini Cara Memanfaatkan Rasa Tersinggung dan Sakit Hati untuk Meniti Jalan ke Surga


Sebenarnya ketika menemukan ada orang yang kata-katanya gampang menyinggung perasaan orang lain, kita perlu merasa kasihan. Kenapa kasihan?
Coba deh perhatikan... siapapun orang yg gampang mengeluarkan kata-kata menyakitkan, biasanya tidak ada yg senang berada di dekatnya. Yang terparah, banyak orang yang lebih senang kalau ia tidak ada, bukankah ini menyedihkan?

Selain itu, orang yg mudah menyinggung perasaan orang lain sebenarnya tanpa kita balas pun, tanpa perlu kita sakit hati pun, dia akan mendapati 'kejahatan' dirinya kembali pada dirinya sendiri. Maka, daripada kita masih memendam bekas luka akibat perkataan orang tersebut, yang tak ada untungnya untuk diri kita sendiri, coba lakukan apa yg Rasulullah contohkan perihal kelakuan penduduk Thaif yg menyakitkan: Doakan orang tersebut agar sikapnya bisa berubah, tidak hanya sekali berdoa, tapi berkali-kali doakan ia. Moga dengan sering mendoakan dia, lambat laun bekas sakit hati kita pun memudar

Apalagi kalau secara usia dia lebih tua dari kita, biasanya kan agak susah menerima nasihat yaa... Ketika tidak bisa mengubah kezaliman dg tangan atau kata-kata, minimal dg doa dalam hati. Manfaatkan saja bekas sakit hati itu untuk mendapat perhatian Allah...

Ketika berdoa, katakanlah, "Yaa Allah, Engkau tahu hamba pernah sakit hati sekali atas perkataan dan perbuatan fulan, maka saksikan yaa Allah, mulai detik ini hamba akan memaafkan kesalahan fulan. Semoga Engkau mengampuni kesalahan hamba..."
Kurang lebih seperti itu... Jadi kita manfaatkan setiap rasa sakit hati dan tersinggung kita, sebagai batu-batu menuju surga, dg memaafkan orang-orang yg menyakiti kita tersebut.

Ada sebuah kisah yang mahsyur:

Suatu hari ketika Rasul duduk-duduk bersama dengan para sahabat untuk menunggu waktu sholat di masjid. Terlontar kalimat yang membuat sahabat penasaran, ” Sebentar lagi akan datang salah seorang penghuni surga.” dan sebagian sahabat mengarahkan matanya ke arah pintu masjid. Siapa gerangan yang dimaksud oleh Rasulullah SAW ? Maka dari pintu masjid datanglah seorang arab baduwi menuju ruang utama masjid dan ikut berjamaah dengan para sahabat.

Keesokan harinya Rasul juga mengatakan hal yang sama, ” Sebentar lagi akan datang salah seorang penghuni surga.” Maka para sahabat semakin penasaran siapa yang dimaksud oleh Rasul. Setelah itu datanglah orang arab baduwi seperti kemarin.

Keesokan harinya lagi, Rasul pula mengatakan hal yang sama seperti dua hari sebelumnya, ”Sebentar lagi akan datang salah seorang penghuni surga.” Semakin membuat para sahabat penasaran dan siapa orang yang dimaksud oleh Rasul itu. Kemudian tidak sebeberapa lama datanglah orang yang sama yaitu seorang arab baduwi seperti kemarin.

Setelah sholat berjamaah selesai, ada salah satu sahabat yang ingin belajar dan bermalam di rumah si baduwi itu. Ingin mengetahui secara langsung dan jelas. Amalan apa yang dilakukannya sehingga menjadikan Rasul mengabarkan sampai tiga kali dia termasuk salah satu penghuni surga.

”Wahai fulan ! bolehkah saya menginap barang semalam di rumah engkau karena saya lagi ada masalah dengan keluarga saya.” tanya seorang sahabat yang telah menemui si Baduwi.

”Oh, Silahkan! tapi rumah saya sederhana sekali.Mari ke rumah saya.” jawab si Baduwi.

”Terima kasih. Saya ingin berkenalan dan silaturrahim dengan Anda.” Selama semalam sahabat tadi disambut dengan ramah tamah dan penuh kekeluargaan oleh keluarga Si Baduwi tadi. Dia bertanya dan mengamati seharian amalan apa saja yang dilakukan oleh Si Baduwi kok sampai-sampai Rasul mengabarkan kepada para sahabat, dia adalah salah satu penghuni surga. Menurut pengamatan dan kesimpulan sahabat tadi selama sehari semalam tidak ada yang istemewa seperti kebanyakan kaum muslimin lainnya tidak lebih dan tidak kurang dengan kebanyakan orang.

Kemudian sahabat tadi berpamitan, ”Mohon Maaf fulan, sebelum saya berpamitan. Sebenarnya kami tidak ada masalah dengan keluarga. Tapi karena saya kepingin sekali belajar sama Anda tentang sesuatu hal yang menjadikan selama tiga kali Rasul mengabarkan secara langsung bahwa Anda termasuk salah satu ahli surga.” kata si sahabat.

Dengan terkejut dan wajahnya menjadi agak pucat si Baduwi mengatakan,” Amalan apa ya? Seperti yang tuan lihat dan perhatikan selama sehari semalam tidak lebih dan tidak kurang sebagaimana adanya yang tuan lihat. Apa benar Rasul mengabarkan demikian ya tuan? Alhamdulillah Ya Allah.” jawab Si Baduwi sambil bergetar tubuhnya.

”Terima kasih ya Fulan, Anda telah memberi kesempatan saya untuk menginap dan belajar sama Anda. Sekarang saya mohon diri.”

Belum jauh melangkahkan kaki dari rumah Si Baduwi, sahabat tadi dipanggil dan kemudian disusul oleh Si Baduwi dan berkata, ” Wahai Tuan! Saya punya kebiasaan setiap malam sebelum tidur, saya berdo’a : Ya Allah siapa saja orang yang pernah menyakiti atau mendzalimi saya, Ampunilah dia Ya Allah! Saya ikhlas Ya Allah bukankah Engkau Maha Pengampun dan Penyayang. Sedikitpun saya tidak punya rasa sakit hati,dendam atau hasud kepada siapapun.”

Mendengar ini, sahabat tadi langsung terlihat bergembira dan ia pun berkata, ” Subhaanallah ! Subhaanallah! Subhaanallah! Inilah amalan yang sulit tapi luar biasa! Maka layak wahai saudaraku! Engkau dikabarkan langsung oleh baginda Rasul termasuk salah satu ahli surga. Terima kasih atas ilmunya.”

Semoga kita bisa meniru teladan tersebut. Wallahualam

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Begini Cara Memanfaatkan Rasa Tersinggung dan Sakit Hati untuk Meniti Jalan ke Surga

1 komentar: