Saturday 10 September 2016

Stop Jadi Hater Hidup Terlalu Indah untuk Membenci Orang Lain

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Saat ini hampir semua public figure memiliki fans (penggemar)
dan juga haters (pembenci). Mulai dari artis, penyanyi, bahkan Ustad dan Ustadzah yang wara-wiri di layar kaca pun memiliki fans dan haters.

Stop Jadi Hater Hidup Terlalu Indah untuk Membenci Orang Lain


Sebagai fans tentu saja kita tak boleh bersikap berlebihan, satu-satunya manusia yang layak untuk kita idolakan hingga fanatik hanyalah Rasulullah. Namun bagi siapapun yang menjadi hater, perlu segera menghentikan perbuatan membenci tersebut. Alasannya sangat banyak:

1. Niat hati ingin membenci, nyatanya Anda justru jauh lebih perhatian daripada fansnya

Fans belum tentu mengikuti setiap kegiatan idolanya looh, tapi lucunya... Haters justru lebih hapal tiap tayangan video si public figure yang ia benci, hapal perkataan salahnya, punya foto-foto ekspresi jeleknya, rajin mengulas dan membahas figur yang ia benci tersebut bersama yang lain.

Disadari atau tidak, seorang hater terlalu menyedihkan... Habis waktunya untuk mengulik-ulik keburukan orang lain yang dibencinya, belum tentu berpahala... Tapi berdosa sudah pasti.

2. Apapun alasanmu menjadi hater, entah karena dendam, sakit hati, atau murni tidak suka, sudahlah maafkan saja, percayalah bahwa Allah akan membalas keburukan idola tersebut jika ia memang salah, lihat saja sendiri...

Tanpa perlu kita buka aib public figure tersebut, Allah dengan caraNya sendiri akan membalas tiap perbuatan buruk dan baik yang dilakukan hambaNya. Jadi, mengapa repot-repot menjadi hakim untuk orang lain?

3. Anda belum tentu lebih baik dari dirinya

Firman Allah dalam Surat Al –Hujurat ayat 12 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.  Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat ayat 12)

Mak jleb memang.

Kalau kita merasa lebih baik dari seseorang yang kita benci, artinya kita  sombong, karena Iblis pun merasa lebih baik dari Adam hingga Allah menghinakan dan mengusirnya dari surga.

Lha... Kalau kita menjelek-jelekkan orang yang ternyata lebih baik dari diri kita, bukankah amat memalukan? Di dunia dan akhirat posisi kita selalu berada di bawah dia. Na'udzubillah.



4. Sebanyak apapun keburukan seseorang, pasti ia punya minimal satu sifat baik

Wahai haters, belajarlah untuk melihat dua sisi dari segala sesuatu. Setiap hal pasti punya dua sisi, jangan selalu menganggap buruk seseorang sehingga Anda tidak adil dalam menilainya, lalu membesar-besarkan aib orang lain, menyebarluaskan cacat orang lain apalagi sesama muslim.

Kalau ia bersalah dan merugikan Anda, silakan tuntut secara hukum. Atau, tunggulah sampai Allah menjadi penegak keadilan untuk diri Anda. Mengapa Anda tidak sabar dan memilih menempuh jalan yang sama buruknya dengan dia yang Anda benci tersebut?

5. Jatuhkan ia dengan prestasi Anda, bukan olok-olok apalagi caci maki

Olok-olok dan caci maki bersifat negatif, siapapun yang mengeluarkan energi negatif tersebut akan memperoleh energi negatif pula untuk hidupnya, kalau tidak sekarang... yaa nanti. Jadi, sibuklah perbaiki diri sendiri dan mengukir karya serta prestasi.

6. Setiap public figure pasti punya fans dan haters, tapi tak perlu menjadikan diri kita sebagai salah satu pembenci. Hidup terlalu singkat untuk membenci orang lain.

Doakan saja yang bersangkutan agar insyaf dan bertaubat jika memang ia banyak berbuat buruk, dusta, atau hal lainnya. Islam adalah rahmat bagi semesta Alam, bukan agama orang-orang yang saling mengutuk atau melaknat. Wallahualam.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Stop Jadi Hater Hidup Terlalu Indah untuk Membenci Orang Lain

1 komentar: