(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Saat seorang ibu sedang dibuat stres dengan masalah anak, kebanyakan
para ibu hanya berputar saja mencari solusi menghadapi si anak, namun jarang ada yang mau berpikir memperbaiki pola komunikasi yang sehat dengan suami.
Padahal... Saat seorang istri memiliki pola komunikasi yang baik terhadap suaminya, maka peran dia sebagai ibu bagi anaknya akan sangat powerful. Menjadikan suami sebagai tempat curhat mampu memberi energi yang besar sekali bagi istri, sehingga saat menghadapi permasalahan dengan anaknya pikirannya akan selalu jernih, dan solusi pun akan terurai satu demi satu.
Namun karena laki-laki mahluk logika dan perempuan mahluk perasa, maka banyak istri yang malas curhat pada suaminya, karena mereka merasa suami sering tidak peka dengan curhatan istri. Diperparah dengan kondisi para istri yang malas mengasah skill berkomunikasinya dengan suami, dan suami yang kaku karena selalu bermain logika. Padahal saat pola komunikasinya ketemu, maka hasil curhat pada suami itu akan besar sekali efeknya untuk pengasuhan anak.
Lalu bagaimana caranya agar suami enak dijadikan tempat curhat ?
1. Saat bercerita tentang masalah, jangan dikemas dalam bentuk keluhan, karena ego suami akan terancam saat melihat istrinya mengeluh. Dalam benak suami, melihat istri mengeluh artinya dia adalah suami yang gagal, nah.. Jika dia merasa gagal jadi suami, maka jangan harap dia mau mencerna keluhan kita, yang terjadi dia akan berusaha mempertahankan dirinya dan makin cuek dengan masalah kita.
2. Hindari gaya bicara yang menyudutkan. Kebanyakan para istri saat sedang bercerita masalah, terutama masalah anak, seolah sedang menghakimi suami. Posisikan suami sebagai mitra kita bukan terdakwa.
3. Angkat harga diri dan percaya dirinya. Banyak suami yang cuek dengan curhatan istri, ternyata bukan karena tidak peduli, namun karena merasa tidak percaya diri mampu meringankan beban istrinya, namun saat istri berhasil membangkitkan rasa percaya dirinya, maka percaya lah dia akan peduli dengan semua lelah kita, dan merasa bahagia dapat meringankan beban istrinya.
4. Ucapkan kata-kata cinta untuknya, meski pun laki-laki terlihat cuek dengan ungkapan cinta, percayalah dia akan bahagia sekali saat kita ungkapkan rasa cinta kita. Dan saat lelah kita mendera lalu kita ingin curhat padanya, ungkapkan lah kata cinta di awal pembicaraan untuk menyedot perhatiannya, maka percayalah dia akan duduk diam menyimak semua keluhan kita.
Demikianlah... Sahabat Ummi... Ayo asah terus skill komunikasi kita dengan suami, buatlah suami bangga saat kita curhat padanya, dan rasakanlah energi kita sebagai ibu untuk anak kita akan mengalir deras saat kita rutin berkomunikasi dengan suami, bukankah salah satu peran suami adalah mampu menjadi sahabat juga bagi istri, maka jadikan lah suami sebagai orang pertama yang kita jadikan tempat curhat. Wallahu'alam.
para ibu hanya berputar saja mencari solusi menghadapi si anak, namun jarang ada yang mau berpikir memperbaiki pola komunikasi yang sehat dengan suami.
Padahal... Saat seorang istri memiliki pola komunikasi yang baik terhadap suaminya, maka peran dia sebagai ibu bagi anaknya akan sangat powerful. Menjadikan suami sebagai tempat curhat mampu memberi energi yang besar sekali bagi istri, sehingga saat menghadapi permasalahan dengan anaknya pikirannya akan selalu jernih, dan solusi pun akan terurai satu demi satu.
Namun karena laki-laki mahluk logika dan perempuan mahluk perasa, maka banyak istri yang malas curhat pada suaminya, karena mereka merasa suami sering tidak peka dengan curhatan istri. Diperparah dengan kondisi para istri yang malas mengasah skill berkomunikasinya dengan suami, dan suami yang kaku karena selalu bermain logika. Padahal saat pola komunikasinya ketemu, maka hasil curhat pada suami itu akan besar sekali efeknya untuk pengasuhan anak.
Lalu bagaimana caranya agar suami enak dijadikan tempat curhat ?
1. Saat bercerita tentang masalah, jangan dikemas dalam bentuk keluhan, karena ego suami akan terancam saat melihat istrinya mengeluh. Dalam benak suami, melihat istri mengeluh artinya dia adalah suami yang gagal, nah.. Jika dia merasa gagal jadi suami, maka jangan harap dia mau mencerna keluhan kita, yang terjadi dia akan berusaha mempertahankan dirinya dan makin cuek dengan masalah kita.
2. Hindari gaya bicara yang menyudutkan. Kebanyakan para istri saat sedang bercerita masalah, terutama masalah anak, seolah sedang menghakimi suami. Posisikan suami sebagai mitra kita bukan terdakwa.
3. Angkat harga diri dan percaya dirinya. Banyak suami yang cuek dengan curhatan istri, ternyata bukan karena tidak peduli, namun karena merasa tidak percaya diri mampu meringankan beban istrinya, namun saat istri berhasil membangkitkan rasa percaya dirinya, maka percaya lah dia akan peduli dengan semua lelah kita, dan merasa bahagia dapat meringankan beban istrinya.
4. Ucapkan kata-kata cinta untuknya, meski pun laki-laki terlihat cuek dengan ungkapan cinta, percayalah dia akan bahagia sekali saat kita ungkapkan rasa cinta kita. Dan saat lelah kita mendera lalu kita ingin curhat padanya, ungkapkan lah kata cinta di awal pembicaraan untuk menyedot perhatiannya, maka percayalah dia akan duduk diam menyimak semua keluhan kita.
Demikianlah... Sahabat Ummi... Ayo asah terus skill komunikasi kita dengan suami, buatlah suami bangga saat kita curhat padanya, dan rasakanlah energi kita sebagai ibu untuk anak kita akan mengalir deras saat kita rutin berkomunikasi dengan suami, bukankah salah satu peran suami adalah mampu menjadi sahabat juga bagi istri, maka jadikan lah suami sebagai orang pertama yang kita jadikan tempat curhat. Wallahu'alam.
0 komentar:
Post a Comment