Thursday, 13 October 2016

Inilah Yang Perlu Dilakukan Begitu Gajian

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Ada beberapa hal Yang Perlu Dilakukan Begitu Gajian, dalam rangka memastikan keberkahan uang gaji yang kita terima dan juga untuk menjaga keefektifan kita dalam memanfaatkan penghasilan.

Yang Perlu Dilakukan Begitu Gajian


Berikut ini list yang perlu dilakukan begitu menerima uang gaji, sesuai dengan anjuran Rasulullah shalallaahu alaihi wassalam:

1. Memberi nafkah orang yang menjadi tanggungan
Jika yang menjadi tanggungan hanya diri sendiri, karena belum berkeluarga. Maka pastikan uang gaji kita aman untuk memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan ke depan

Jangan dihamburkan dengan berfoya-foya dan membeli hal yang tidak penting! Karena dikhawatirkan hal ini akan membuat kita terjebak pada gaya hidup hedon dan kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup tengah bulan, sehingga ujung-ujungnya membuat kita harus berutang atau meminta-minta pada orang lain. Naudzubillah.

Jika, sudah berkeluarga, maka wajib baginya menyisihkan gaji untuk nafkah diri sendiri dan juga istri-anak.

Rasul saw bersabda, "Cukuplah seseorang mendapat dosa jika ia menelantarkan orang yang menjadi tanggungannya."

Tentu saja nafkah kepada istri dan anak ini tak hanya mencegah suami dari dosa besar karena menelantarkan tanggungan, namun juga akan terhitung sebagai sedekah.

“Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak-isteri) lebih besar pahalanya.” (HR. Muslim)

2. Memberi orangtua dan kerabat dekat
Setelah terpenuhi kebutuhan diri dan orang yang menjadi tanggungan, selanjutnya pergunakanlah gaji untuk memberi uang pada orangtua dan kerabat dekat, hal ini dalam rangka meraup kebaikan dan keberkahan pada penghasilan kita.

“Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan silaturrahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim, Shahihul Jami’ no. 3858)

3. Tabungan dunia
Karena kita hidup di dunia yang serba tak pasti, maka sebaiknya kita menyisihkan uang gaji untuk tabungan masa depan.

Misalnya, ketika suatu waktu kita atau keluarga dekat ada yang mengalami sakit, atau memerlukan uang untuk pendidikan dan lain sebagainya, maka tabungan ini dapat digunakan.

Sahabat Ummi bisa menyisihkan 10 sampai 30 persen gaji untuk ditabung. Simpan di rekening yang khusus untuk menabung dan tentu saja tidak mengandung riba. Usahakan jangan pernah memakai uang yang ada di tabungan tersebut.

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. an-Nisaa’:9)

4. Tabungan akhirat
Sahabat Ummi, sebagai seorang muslim tentu saja kita meyakini adanya kehidupan setelah kematian. Maka, penting sekali memperhatikan apakah uang gaji kita ada bagian yang kita nafkahkan untuk kehidupan akhirat kelak?

Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)

"Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat." (HR. Al Hakim)

"Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya." (HR. Muslim)

Semoga bermanfaat dan bisa menambah keberkahan penghasilan yang kita peroleh. Aamiin.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Inilah Yang Perlu Dilakukan Begitu Gajian

1 komentar: