(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Ibu, Engkau Ratu Hatiku
Aku rindu melihat wajah ibu..
Saat aku kecil, Ibu sering berbicara denganku,
Menitip amanah penerang jalan hidupku.
Saat ibu bercerita, aku curi-curi pandang matanya yg bersinar riang menterjemahkan kebahagiaan yg dikecapi.
Lembut wajahnya memancarkan tawadhu di dalam limpahan kesyukuran.
Garis-garis halus wajahnya melambangkan ketabahan
Lunak suaranya penuh kasih sayang dlm ketegasan.
Ibu mengungkapkan kata-katanya sambil membelai-belai rambutku.
.
Wahai anakku, Ketahuilah asal-usul dirimu engkau lahir dari harapan seorang ibu yg pernah kuukir dahulu,
Sebuah harapan yg kufikir tinggal harapan, namun keindahan tawakkal telah menjadikannya suatu kenyataan..
Ibu tidak merasa terlalu awal untuk menitipkannya untukmu karena ibumu ini ingin engkau membesar dgn fitrah seorang wanita solehah.
Kelak kau sudah dewasa, akan kau ulangi nasihatku kpd permata hatimu.
.
Anakku,
Dalam keluarga, dirimu umpama madrasah yg akan mentarbiyyah pejuang-pejuang Islam.
Sesungguhnya pada rumah seorang Muslim harus mempunyai madarasah yg bertaqwa karana dari situlah akan terlahir masyarakat yg bertaqwa pula.
.
Anakku,
Andai kau ingin memilih pendamping hidupmu,
Usahlah dilihat pada sebuah kesempurnaan karena manusia tiada sempurna.
Cintailah seorang yg mencintai Allah dan mengasihimu kerana Allah.
Terimalah dia yg menerimamu sebagai seorang wanita,
Yang ikhlas hatinya mengasihimu sabagai isteri,
Yang jujur padamu sebagai teman hidupnya,
Yang memuliakan dirimu sabagai ibu kpd anak-anakmu.
Yang memahami hakikat dirimu sebagai hamba yg punya kewajiban kpd Pencipta,
Yang mengobarkan semangatmu untuk istiqomah di medan dakwah.
Aku rindu melihat wajah ibu..
Saat aku kecil, Ibu sering berbicara denganku,
Menitip amanah penerang jalan hidupku.
Saat ibu bercerita, aku curi-curi pandang matanya yg bersinar riang menterjemahkan kebahagiaan yg dikecapi.
Lembut wajahnya memancarkan tawadhu di dalam limpahan kesyukuran.
Garis-garis halus wajahnya melambangkan ketabahan
Lunak suaranya penuh kasih sayang dlm ketegasan.
Ibu mengungkapkan kata-katanya sambil membelai-belai rambutku.
.
Wahai anakku, Ketahuilah asal-usul dirimu engkau lahir dari harapan seorang ibu yg pernah kuukir dahulu,
Sebuah harapan yg kufikir tinggal harapan, namun keindahan tawakkal telah menjadikannya suatu kenyataan..
Ibu tidak merasa terlalu awal untuk menitipkannya untukmu karena ibumu ini ingin engkau membesar dgn fitrah seorang wanita solehah.
Kelak kau sudah dewasa, akan kau ulangi nasihatku kpd permata hatimu.
.
Anakku,
Dalam keluarga, dirimu umpama madrasah yg akan mentarbiyyah pejuang-pejuang Islam.
Sesungguhnya pada rumah seorang Muslim harus mempunyai madarasah yg bertaqwa karana dari situlah akan terlahir masyarakat yg bertaqwa pula.
.
Anakku,
Andai kau ingin memilih pendamping hidupmu,
Usahlah dilihat pada sebuah kesempurnaan karena manusia tiada sempurna.
Cintailah seorang yg mencintai Allah dan mengasihimu kerana Allah.
Terimalah dia yg menerimamu sebagai seorang wanita,
Yang ikhlas hatinya mengasihimu sabagai isteri,
Yang jujur padamu sebagai teman hidupnya,
Yang memuliakan dirimu sabagai ibu kpd anak-anakmu.
Yang memahami hakikat dirimu sebagai hamba yg punya kewajiban kpd Pencipta,
Yang mengobarkan semangatmu untuk istiqomah di medan dakwah.
menampar kita semua
ReplyDeleteSELAPUT DARA BUATAN KEMBALIKAN KEPERAWANAN
ALAT PEMBESAR PENIS ALAMI
ALAT BANTU SEX PRIA
ALAT BANTU SEX WANITA
OBAT KUAT PRIA
OBAT PELANGSING BADAN ALAMI
OBAT PERANGSANG WANITA
AKSESORIS SEX PRIA WANITA
CELANA HERNIA MAGNETIK
OBAT PEMBESAR PENIS