(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Allah menciptakan semuanya dengan berpasangan, pria dengan wanita, siang dengan malam, baik dengan buruk dan lain sebagainya. Allah telah memberikan jodoh bagi setiap orang. Namun ada 6 jenis wanita yang jangan sampai sekali-kali dinikahi. Masih ada wanita lain diluar golongan itu yang diperbolehkan untuk dinikahi.
Berikut ini adalah beberapa larangan jangan menikahi wanita dengan ciri seperti ini, yaitu:
1. Al-Mananah
Wanita jenis ini adalah wanita yang suka memberikan sesuatu untuk suaminya tapi ia selalu mengungkit-ungkit pemberiannya. Pada saat tertentu, seorang istri akan mengatakan bahwa ia telah memberikan banyak hal untuk suaminya, ia telah memberikan ini dan itu.
2. Al-Ananah
Wanita jenis ini adalah mereka yang suka mengadu dan mengeluh seperti suka membalut kepalanya dengan rasa sakit. Mereka melakukan ini karena sifat malas yang mereka miliki sehingga mereka tidak ingin dibebankan dengan tugas rumah tangga yang menjadi kewajibannya. Ia berpura-pura sakit agar suaminya tidak memberikan pekerjaan rumah tangga pada dirinya. Menikahi wanita seperti ini tidak memiliki faedah untuk suami.
3. Al-Haddaqah
Wanita ini adalah ia yang suka membebankan suami dengan menghambur-hamburkan uang untuk belanja atau shopping suatu hal yang tidak begitu penting. Padahal tugas seorang istri adalah mengatur keuangan keluarga agar uang dari suami dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri yang seperti ini akan membuat suami berat karena mereka tidak menyadari akan susahnya mencari uang. Jangan mau menikahi wanita tipe ini karena tidak akan memberikan faedah.
4. Al-Hananah
Wanita ini adalah wanita yang suka mengingat dan merindukan bekas suaminya ataupun anaknya. Ia membeda-bedakan apa yang telah diberikan bekas suaminya dengan suaminya yang sekarang. Hal ini akan membuat istri tidak akan pernah merasa puas dengan segala pemberian suaminya yang sekarang ini.
5. Al-Syaddaqah
Wanita ini memiliki kecenderungan yang banyak bicara, bahkan ia sering ngomongin suaminya, termasuk kejelekan dari suami. Beberapa dalil menjelaskan bahwa sebagai seorang istri kita harus menjaga nama baik suami sehingga tidak boleh membuka aib keluarga ataupun aib suami pada orang lain. Istri seperti ini tidak akan bisa menjaga keutuhan suami sehingga akan merugikan suami dan keluarganya sendiri.
6. Al-Baraqah
Dalam surah Al-Baqarah terdapat dua makna yang menjelaskan mengenai wanita yang haram untuk dinikahi. Makna pertama adalah wanita yang suka berhias secara berlebihan di sepanjang harinya agar wajahnya terlihat lebih mempesona dan anggun. Makna kedua adalah wanita yang enggan untuk makan ataupun ia makan jika ia sedang sendirian atau sudah menyimpan bagian makanan tertentu untuk diri sendiri, seperti menyimpan brutu.
Jodoh memang sudah diatur oleh Allah. Tapi sebagai umat manusia kita harus berusaha untuk mendapatkan jodoh yang baik. Pria memiliki hak lebih untuk mencari atau memilih wanita mana yang akan dinikahinya. Sedangkan untuk wanita, mereka memiliki hak untuk menolak atau menerima pria yang menyukainya. Setiap pria pasti menginginkan jodoh atau wanita yang sholehah, baik hati dan memiliki prestasi sehingga dapat membanggakan keluarga.
Sebuah dalil menjelaskan bahwa pria baik untuk wanita baik, begitu juga sebaliknya. Demikian juga pria buruk untuk wanita buruk. Bagaimana kita sekarang adalah cerminan jodoh kita yang akan menemani hidup kita. Oleh karena itu, apabila kita menginginkan jodoh yang terbaik maka tatalah diri sendiri terlebih dahulu menjadi lebih baik.
Berikut ini adalah beberapa larangan jangan menikahi wanita dengan ciri seperti ini, yaitu:
1. Al-Mananah
Wanita jenis ini adalah wanita yang suka memberikan sesuatu untuk suaminya tapi ia selalu mengungkit-ungkit pemberiannya. Pada saat tertentu, seorang istri akan mengatakan bahwa ia telah memberikan banyak hal untuk suaminya, ia telah memberikan ini dan itu.
2. Al-Ananah
Wanita jenis ini adalah mereka yang suka mengadu dan mengeluh seperti suka membalut kepalanya dengan rasa sakit. Mereka melakukan ini karena sifat malas yang mereka miliki sehingga mereka tidak ingin dibebankan dengan tugas rumah tangga yang menjadi kewajibannya. Ia berpura-pura sakit agar suaminya tidak memberikan pekerjaan rumah tangga pada dirinya. Menikahi wanita seperti ini tidak memiliki faedah untuk suami.
3. Al-Haddaqah
Wanita ini adalah ia yang suka membebankan suami dengan menghambur-hamburkan uang untuk belanja atau shopping suatu hal yang tidak begitu penting. Padahal tugas seorang istri adalah mengatur keuangan keluarga agar uang dari suami dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri yang seperti ini akan membuat suami berat karena mereka tidak menyadari akan susahnya mencari uang. Jangan mau menikahi wanita tipe ini karena tidak akan memberikan faedah.
4. Al-Hananah
Wanita ini adalah wanita yang suka mengingat dan merindukan bekas suaminya ataupun anaknya. Ia membeda-bedakan apa yang telah diberikan bekas suaminya dengan suaminya yang sekarang. Hal ini akan membuat istri tidak akan pernah merasa puas dengan segala pemberian suaminya yang sekarang ini.
5. Al-Syaddaqah
Wanita ini memiliki kecenderungan yang banyak bicara, bahkan ia sering ngomongin suaminya, termasuk kejelekan dari suami. Beberapa dalil menjelaskan bahwa sebagai seorang istri kita harus menjaga nama baik suami sehingga tidak boleh membuka aib keluarga ataupun aib suami pada orang lain. Istri seperti ini tidak akan bisa menjaga keutuhan suami sehingga akan merugikan suami dan keluarganya sendiri.
6. Al-Baraqah
Dalam surah Al-Baqarah terdapat dua makna yang menjelaskan mengenai wanita yang haram untuk dinikahi. Makna pertama adalah wanita yang suka berhias secara berlebihan di sepanjang harinya agar wajahnya terlihat lebih mempesona dan anggun. Makna kedua adalah wanita yang enggan untuk makan ataupun ia makan jika ia sedang sendirian atau sudah menyimpan bagian makanan tertentu untuk diri sendiri, seperti menyimpan brutu.
Jodoh memang sudah diatur oleh Allah. Tapi sebagai umat manusia kita harus berusaha untuk mendapatkan jodoh yang baik. Pria memiliki hak lebih untuk mencari atau memilih wanita mana yang akan dinikahinya. Sedangkan untuk wanita, mereka memiliki hak untuk menolak atau menerima pria yang menyukainya. Setiap pria pasti menginginkan jodoh atau wanita yang sholehah, baik hati dan memiliki prestasi sehingga dapat membanggakan keluarga.
Sebuah dalil menjelaskan bahwa pria baik untuk wanita baik, begitu juga sebaliknya. Demikian juga pria buruk untuk wanita buruk. Bagaimana kita sekarang adalah cerminan jodoh kita yang akan menemani hidup kita. Oleh karena itu, apabila kita menginginkan jodoh yang terbaik maka tatalah diri sendiri terlebih dahulu menjadi lebih baik.
Sumber : kumpulanmisteri.com
0 komentar:
Post a Comment