Saturday 12 November 2016

Dimana Allah Tinggal Sebelum Bersemayam di Atas Arasy?

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Apa itu Arasy? Berdasarkan Al-Quran dan hadits, Arasy diyakini
sebagai makhluk yang paling tinggi. Arasy digambarkan sebagai sebuah bangunan sebentuk dengan istana, singgasana atau tahta. Sebanyak 33 kali kata Arasy itu disebut di dalam Al-Quran. Sederhananya, dalam Islam Arasy diartikan sebagai tahta atau singgasana Allah, yaitu tempat yang paling tinggi. Masih sering menjadi perdebatan, dimana Allah tinggal sebelum bersemayam di atas Arasy? Berikut penjelasannya.

Dimana Allah Tinggal Sebelum Bersemayam di Atas Arasy?


Sering Dipertanyakan, Dimana Allah Tinggal Sebelum Bersemayam di Atas Arasy?
Apa itu Arasy Allah SWT? Dalam Islam, Arasy adalah singgasana kekuasaan Tuhan Yang Mahatinggi. Rasulullah telah menyampaikan sabdanya, jika seorang hamba meminta kepada Allah, mintalah sebuah Firdaus karena itu adalah surga yang paling utama dan paling tinggi. Sebab di atas singgasana Tuhan, dari sanalah sungai-sungai surga mengalir. Menurut gambaran Manhaj Salaf, Arasy memiliki bentuk dan wujud yang amat besar. Tiang-tiang yang terdapat pada Arasy dapat menjadi atap bagi alam semesta. Karena teramat besar dan luas, para malaikat Allah pun dapat dengan bebasnya terbang kesana kemari sesuai dengan yang mereka inginkan. Digambarkan juga, bahwa beberapa tiang-tiang Arasy disangga oleh para malaikat. Wujud Arasy dapat dikatakan seperti sebuah kubah, kubah alam semesta yang membawahi seluruh makhluk di bumi. Masih sering menjadi pertanyaan sekalian insan, dimana Allah tinggal sebelum bersemayam di atas Arasy?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya lebih dahulu mencari tahu dimana letak Arasy Allah SWT. Dari riwayat Ibnu Abi ‘Ashim, Nabi Muhammad menjelaskan melalui sabdanya, bahwa sebelum Allah menciptakan langit ke-7, Arasy berada di atas air. Menurut syariat Islam, letak Arasy berada di atas surga Firdaus di langit ke-7. Disabdakan oleh Allah bahwa Arasy adalah penyaring hujan, karena itu bumi tidak akan tenggelam terendam air. Lalu, dimana Allah tinggal sebelum bersemayam di atas Arasy? Dalam agama Islam, banyak ditemukan perkara-perkara ghaib yang diajarkan olehNya, dan ada pula yang tidak diajarkan. Sebagai contoh, tidak semua kisah Nabi dan Rasul diceritakan dalam Kitabullah dan Sunnah.

Maka, mempertanyakan tempat tinggal Allah sebelum bersinggasana di atas Arasy adalah termasuk perkara ghaib yang tidak terkisah dalam KitabNya. Dijelaskan di dalam Al-Quran, bahwa Allah bersemayam di atas Arasy. Bagaimana cara Ia bersemayam tidak ada penjelasan mengenai itu. Karena itu, kata bersemayam tidak boleh diartikan dengan istilah lain seperti duduk, berdiri atau semacamnya. Alangkah baiknya manusia tidak mempertanyakan sesuatu yang berlebihan tentang kehadiran Allah dalam hidupnya. Hal-hal semacam itu justru akan melahirkan keragu-raguan dan ketidakpercayaan akan kuasaNya.

Perdebatan Mengenai Arasy Allah SWT
Ditemukan perdebatan mengenai Arasy Allah antara ulama-ulama tradisonal dengan ulama-ulama kontemporer. Mereka memperdebatkan, apakah Arasy itu nyata bentuk dan wujud fisiknya, atau hanya non-fisik belaka.

Ulama tradisonal menjelaskan bahwa Arasy adalah wujud nyata dari kursi Allah SWT. Dari singgasana itulah, Ia mengendalikan segala sesuatu yang terjadi atas makhluk-makhluknya di bumi dengan kuasaNya. Tetapi lain halnya dengan pendapat para ulama yang sudut pandangnya lebih moderat. Mereka menyatakan, bahwa Arasy Allah hanyalah sebuah majas, bersifat metafor. Menurut mereka, Arasy adalah istilah lain bagi kekuasaan Tuhan. Tuhan adalah sesuatu yang tidak terlihat atau non-fisik, maka tidak mungkin bila sesuatu yang bersifat non-fisik bersemayam di tempat yang bersifat fisik/ terlihat.

Dalam Al-Quran difirmankan, bahwa luas kursi Allah SWT meliputi langit dan bumi. Kursi Allah SWT dimaknai sebagai kekuasaanNya. Maka bila disebut bahwa kursiNya meliputi jagad raya, berarti tak terbataslah kekuasaanNya atas segala makhluk baik dibumi maupun di langit. Demikian lah penjelasan sederhana tentang tempat tinggal Allah. Semoga dengan penjelasan ini, tidak ada lagi manusia yang bertanya dimana Allah tinggal sebelum bersemayam di atas Arasy? Karena mempertanyakan keberadaan Tuhan sama saja dengan tidak mengakui bahwa Ia ada.

Sumber : kumpulanmisteri.com

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Dimana Allah Tinggal Sebelum Bersemayam di Atas Arasy?

1 komentar:

  1. Alloh swt tidak butuh tempat, buktinya ketika ruang/tempat belum ada Dia sudah ada….tapi ketika tercipta ruang/tempat (dengan terciptanya Arsy) maka dengan sendirinya Dia swt memiliki posisi berkaitan ruang/tempat itu, yaitu Dia swt diluar ruang/tempat itu…dan posisi itu di atas Arsy….sebab dengan Dia swt berada di luar ruang maka dengan sendirinya Dia swt tidak menempati ruang/tempat, jadi tetap masih bisa dikatakan Dia swt tidak butuh ruang/tempat…..nah kalau sekarang ada pertanyaan “dimana Alloh swt ketika Arsy (ruang/tempat) belum ada?”….ada jawabannya di dalam al-hadits yakni ” fi amaa’, laisa fauqohu hawaa’ wa laisa tahtahu hawaa’ ” artinya ” di amaa’, tidak ada ruang di atas-Nya maupun di bawah-Nya “…..jadi amaa’ adalah kondisi tidak ada ruang…..


    ReplyDelete